1. Karena Padi Pandan Wangi merupakan Kearifan Lokal yang memiliki nilai-nilai yang diwariskan.

    Padi Pandan Wangi merupakan salah satu warisan yang diturunkan secara turun temurun oleh leluhur. Nilai nilai yang dimaksudkan disini adalah suatu kebiasaan yang memiliki nilai nilai positif yang terkandung didalamnya, seperti ketika proses penanaman Padi Pandan Wangi membutuhkan perawatan yang khusus juga waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jenis padi konvensional lainnya, nilai budaya yang diwariskannya berhubungan dengan cara penanaman dan perawatannya dan nilai sosial yang terkandung adalah tentang kesabaran dan ketelitian yang diperlukan untuk menghasilkan Padi Pandan Wangi yang berkualitas.


2. Kami ingin mengetahui mengapa produksi Padi Pandan Wangi semakin berkurang. 

    Seiring dengan perkembangan zaman  yang terus menerus mengalami perubahan, Padi Pandan Wangi mulai kehilangan eksistensinya karena masyarakat dan para petani lebih memilih padi konvensional. Alasan masyarakat memilih padi konvensional adalah terletak pada perbandingan harga kedua jenis padi tersebut yang memiliki perbandingan yang lumayan jauh yaitu Padi Pandan Wangi yang memiliki harga 25.000/kg sedangkan padi konvensional memiliki harga 10.000/kg, juga menurut mereka kedua padi tersebut memiliki rasa yang hampir sama. Alasan para petani lebih memilih menanam padi konvensional dibanding Padi Pandan Wangi karena penanamannya yang menghabiskan wajtu lebih lama juga sebagian masyarakat lebih memilih membeli padi konvensional.

3. Kami ingin mengetahui bagaimana pelestarian Padi Pandan wangi di zaman modern saat ini

     Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa produksi Padi Pandan Wangi yang semakin menurun tiap tahunnya, maka dari itu perlu adanya solusi untuk menangani masalah tersebut dengan cara pemerintah dan masyarakat sekitar harus ikut serta dalam pelestarian Padi Pandan Wangi. Seperti pemerintah ikut andil dalam mempersiapkan lahan yang dibutuhkan dan masyarakat ikut andil dalam mengelola Padi Pandan Wangi.