Padi Pandan Wangi merupakan padi khas kabupaten Cianjur. Padi Pandan Wangi termasuk kedalam salah satu varietas padi bulu yang ditanam di Jawa Barat. Padi bulu (padi berambut) adalah jenis padi, yang ditanam di Jawa dan merupakan hasil pengelompokan secara kasar pada saat sebelum terjadinya perang dahulu kala.

Dinamakan Padi Pandan Wangi karena memiliki aroma yang mirip seperti aroma pandan. Selain beraroma pandan, uniknya Padi Pandan Wangi yaitu dipanen dan disimpan dalam bentuk malai (untaian). Padi Pandan Wangi cocok tumbuh pada suhu 25 ⁰C hingga 30 ⁰C, dengan ketinggian 450-800 mdpl. Tinggi dari Padi Pandan Wangi berkisar antara 150 - 170 cm dan diketahui cocok untuk ditanam, di ketinggian 700 mdpl.

Padi Pandan Wangi hampir punah sekitar tahun 1998-1999, disebabkan oleh persaingan perdagangan yang semakin ketat, memerlukan waktu panen yang lebih lama, cara penanaman yang lebih rumit, dan harga dipasaran yang relatif sama dengan padi jenis lain. Namun karena Padi Pandan Wangi adalah khas dari Kabupaten Cianjur, maka pada tahun 2017 pemerintah mulai melestarikan kembali padi tersebut. Dalam menanam Padi Pandan Wangi, memerlukan beberapa teknik khusus dibanding kan dengan beberapa jenis padi lainnya.